PROYEKSI DAN PERAN DAKWAH MASYARAKAT DAN KAMPUS

00.48 3 Comments






PENGERTIAN DAKWAH

Dakwah adalah mengajak manusia kepada jalan Allah dengan hikmah dan bijaksana dan pelajaran yang baik serta mencegah manusia berbuat keburukan dengan cara terbaik sehingga mereka mengingkari thagut dan beriman kepada Allah semata. Dasar pengertian dakwah di atas di tegaskan di dalam surat An-Nahl ayat 125 dan surat Al- Baqarah ayat: 256, artinya bahwa dakwah ini adalah bagian dari syariat Islam, bagi pelakunya akan mendapatkan imbalan pahala/keutamaan manakala ia melaksanakan perintah untuk menjadi pendakwah (Da’i). Spirit menjadi da’i ini adalah spirit Rabbani, karena ia bersumber dari Rabb semesta Alam yang menjadikan segala sesuatu pada porsinya. Siapapun yang menjadi pelaku dakwah maka ia akan mendapatkan imbalan itu. 

KEUTAMAAN DAKWAH 

Kami sendiri sangat mengharapak menjadi Da’i sejati kapan dan dimanapun kami berada, bagaimana tidak? Sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim dan Ahmad : Rasululah SAW berkata kepada Ali bin Abi Thalib, “Demi Allah, sesungguhnya, Allah SWT menunjuki seseorang dengan (dakwah)mu, maka itu lebih baik bagimu dari unta merah.” Unta merah adalah kendaraan yang sangat dibanggakan oleh orang Arab saat itu. artinya bahwa pahala dakwah itu lebih baik dan besar dibandingkan unta merah itu sendiri yang menjadi kendaraan terbaik yang kita banggakan.  Motivasi lain adalah hadist yang di riwatkan oleh Tirmizi : “Seorang yang berilmu, beramal dan mengajarkan (ilmunya) akan dipanggil sebagai orang besar (mulia) di kerajaan langit”.
  
 Penghargaan Allah SWT bagi para Da’i ini menjadi motivasi tersendiri bagi kita sebagai hamba yang terpilih menjadi Da’i lewat seleksi alam yang Allah lakukan. Mengapa saya katakan seleksi alam? Karena meskipun banyak yang mengetahui imbalan pahala dari profesi da’i ini, namun tidak semua bisa melekat pada dirinya karakter sebagai da’i ini. Sehingga dalam perjalanan dakwah nya para da’i ini akan berguguran di jalan dakwah. Bisa kita katakan bahwa nilai dakwah ini tidak sembarangan orang bisa menyampaikannya, karena ia adalah nilai-nilai Ilahiyah yang bersumber dari Sang Ilahi. Mereka yang tidak ikhlas dalam penyampaiannya dan ada kepentingan duniawinya maka ia akan terlempar dari arena Dakwah itu sendiri. Tidak ada satu amalpun yang akan di terima Allah Swt manakala tidak di landasi ke ikhlasan, termasuk amal dakwah yang dakwah ini adalah milik Allah Swt sendiri. Allah telah memilih para Nabi dan Rasul untuk menyampaikan risalah dakwah ini. Dan dalam perjalanan dakwah ketika mereka menghadapi tantangan dan kesulitan di medan dakwah maka mereka selalu kembali mengadu pada Allah Swt. Meminta kepada Allah agar diberikan solusi dan jalan terbaik buat mereka.

Betapa Nabi Muhammad sangat mencintai ummatnya, sangat ingin mereka beriman pada Allah SWT yang akanmenyelamatkan mereka dari azab api neraka, sangat ingin bebean itu lepasdari ummatnya. Namun tidak semua ummatnya memilih untuk mengikuti jalan yang telah ditempuhnya. Allahpun membesarkan hati baginda Rasulullah Saw, dengan pernyataannya dalam surat At-taubah ayat 129: “Jika mereka berpaling maka cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain Dia dan kepadanyalah kamu berserah diri Hai Muhammad dan Dia Rabb di semesta Alam”. Bahkan di antara para nabi dan rasul itu ada yang sangat panjang usia dakwah nya tapi sangat sedikit pengikutnya. Kita ingat betapa Nabi Nuh telah mengajak ummatnya siang dan malam, namun sedikit sekali yang mau mendengarkan dakwahnya. Nuh pun mengadu kepada Allah Swt yang ytercantum dalam surat Nuh Ayat 5 : “Nuh berkata, Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah mendakwahi kaumku malam dan siang”. Betapa intensive dan masif nya dakwah nabi Nuh, betapa maksimalnya dakwah itu dilakukannya, namun istri dan anak-anaknya pun tetap menolaknya, sehingga merekapun terbenam dalam air bah hukuman allah itu. hal ini menegaskan kepada kita bahwa memang dakwah ini milik Allah SWT, Allah lah yang akan menunjuki mereka yang kita seru, ada campur tangan Allah di dalamnya, ada kesertaan Allah didalamnya, ada gerakan Allah dalam setiap ucapan kita sebagai Da’i. Tak pantas kita menyombangkan diri manakala mereka mau mengikuti kebaikan dari seruan kita. Dan tak pantas kita menghukum mereka manakala mereka menolak seruan kita. Mungkin lewat tangan kita mereka yang kita seru belum tergerak hatinya untuk mengikuti seruan pada kebaikan, lewat lisan orang lain bisa jadi mereka akan berubah.  Oleh karena itu wajiblah para da’i itu untuk selalu bersama dengan da’i lain dalam melaksanakan dakwahnya. 

KEBERSAMAAN DALAM DAKWAH

Menghadapi tantangan dakwah ini tidaklah menjadikan para Da’i mundur dari jalan dakwah ini, tidak mau lagi memilih jalan dakwah ini, melainkan harus semakin bergandeng tangan dengan para pelaku dakwah lainnya. Kembali merencanakan apa tindakan yang tepat, metode atau sarana lain apa yang akan di gunakan selanjutnya. Jurus-jurus dakwah baru akan menjadikan dakwah itu selalu hidup dan menjadi darah segar bagi jalan dakwah itu sendiri. Ide-ide kreatif dari pelaku dakwah itu selalu di nanti dan ditunggu keberadaannya.

Beban dakwah ini akan menjadi ringan manakala para da’i selalu bersama dengan para da’i lainnya. Kebersamaan dalam dakwah ini adalah sebuah keniscayaan, ia menjadi kebutuhan bagi para da’i. Rekayasa menghancurkan nilai-nilai kebaikan itu dilakukan oleh musuh-musuh Islam itu tidaklah sendirian, tapi mereka rancang bersama-sama sehingga mereka puas ketika melihat nilai-nilai kebaikan itu tidak muncul dipermukaan. Mereka puas ketika pelaku dakwah itu berselisih dan bercerai berai dalam mengembankan misinya. Oleh karena itu dalam surat Al-Kahfi ayat 28, Allah meminta kita untuk bersabar bersama para juru dakwah lainnya dalam mengajak manusia pada dakwah ini. Mengapa allah meminta bersabar? Karena tabiat dakwah ini adalah jalannya panjang, banyak tantangan dan sedikit rijal/penyeru dakwah itu sendiri. Hanya yang bersabarlah yang lulus seleksi dari Allah untuk dipilih jadi da’i sejati yang akan mengemban amanah dakwah ini. Mereka yang menjadikan dakwah sebagai profesi mereka, maka mereka sudah memilih sebaik-baik profesi. 

            DAKWAH ADALAH PROFESI TERBAIK

Menjadi Dai adalah Profesi terbaik bagi setiap pribadi muslim. Ucapan terbaik adalah ucapan orang yang mengajak pada kebaikan. Dalam surat Fushilat ayat 33 allah berfirman : Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang berdakwah kepada Allah, mengerjakan amal yang shaleh, dan berkata: sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerahkan diri”. 

 Apapun profesi yang kita emban maka profesi sebagai Da’i janganlah pernah kita lepaskan dari diri kita. Profesi sebagai Da’i harus selalu melekat pada diri kita. Sungguh mulia profesi ini, karena ia akan menjaga diri para pelaku dakwah itu sendiri. Menjaga diri Da’i dari berbuat yang mungkar. Bagaimana mungkin kita mengajak orang pada kebaikan sementara kita adalah pelaku maksiat. Bagaimana mungkin kita melaksakana kedhaliman pada manusia lainnya sementara kita adalah orang yang mengajak untuk berlaku adil pada orang lain. Jadi kita sebagai da’i ini tidaklah boleh berkepribadian ganda. Bermanis muka di hadapan manusia, tapi di belakang mereka kita berlaku semena-mena. Allah mengingatkan dalam surat As-Shaf ayat 3: “Sangat besar kebencian Allah pada orang yang hanya mengatakan sementara dia tidak memperbuatnya”.    

            TANTANGAN DAKWAH 

            Kemampuan adaptif bagi para pelaku dakwah harus selalu muncul, mengingat situasi dan kondisi dunia dewasa ini berikut tantangannya juga selalu berubah dan berkembang. Indonesia sendiri sebagai sebuah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia pun terus menjadi sorotan dunia, berbagai upaya penyesatan ummat di lakukan, sehingga terasa begitu beratnya menghadapi tantangan ini. Kita yang menetap di indonesia ini, khususnya di DKI Jakarta sebagai pusat ibukota negara harus selalu mengambil peluang peluang dakwah ditengah-tengah tantangan dakwah ini. Peristiwa 121 telah menjadikan itu sebagai suatu moment bagi ummat untuk bangkit. Moment itu telah menjadikan ummat Islam di Indonesia bangkit bersama, perbedaan yang ada menjadi hilang karena ada misi bersama yang lebih penting. Pembantaian ummat islam Rohingnya telah menjadikan dunia terbelalak matanya, ummat Islam pun bersatu padu membantu Ummat Islam di sana. Pembantaiam ummat Islam di satu sisi belahan dunia tapi ternyata itu pula yang menjadikan ummat ini bersatu. Artinya dibalik ancaman dan tantangan dakwah maka akan ada pergerakan dakwah baru yang akan terjadi. Menjadikan tantanagn dakwah menjadi peluang dakwah.
           

MENGAMBIL PELUANG DAKWAH

Kesempatan dan amanah dakwah di Indonesia ini bagitu banyak yang dapat kita ambil. Bisa mengambil segmen dakwah di parlemen atau non parlemen, segmen dakwah di eksekutif atau non eksekutif, peluang dakwah di sekolah/kampus/pasantren,  peluang dakwah di Majlis Taklim, peluang dakwah di Masjid, perkantoran, dll.
            Semua peluang dakwah itu harus menjadikan kita berada di salah satu atau beberapa lahan dakwah tersebut dengan menggunakan berbagai sarana dakwah, baik lewat lembaga/yayasan/organisasi.
            Kedepan saya sebagai kader dakwah yang telah bergabung dalam harakah Islamniah ini,  akan berusaha mengambil peluang-peluang dakwah itu.  Peluang dakwah terbesar saya adalah:
1.      Majlis Taklim (MT)
Majlis taklim di Jakarta ini tumbuh subur. Turun menurun majlis taklim itu dikelola oleh keluarga/masyarkat. Ia menjadi kuat karena masyarakat mendukung untuk selalu hadir dalam setiap kegiatan majlis taklim. Bahkan di antara mereka ada yang menghadiri kegiatan majlis taklim 3x dalam sehari di tempat yang berbeda. Pengelolaan MT ini di Jakarta terkadang belum menyentuh pada sisi tsaqafah Islamiah nya, sementara sisi ruhiahnya, ibadahnya lebih besar porsinya. Bukankah ibadah orang yang berilmu lebih mulia di sisi Allah?

            Dari uraian di atas betapa besarnya pengaruh seorang kader dakwah manakala bisa mengisi sisi-sisi kosong dari majlis taklim, yaitu memberikan pemahaman islam pada mereka, megkaji Ayat-ayat Allah, bukan hanya sekedar membaca yasin dan tahlil saja dalam hari-hari mereka di MT.
Adapun langkah-langkah yang sudah dan akan saya sebagai Ibu dan Dosen/Pendidik lakukan untuk mengambil peran dakwah di masyarakat adalah sbb :

a.      Berusaha hadir di acara MT
Kehadiran kita ditengah-tengah mereka dalam aktifitas majlis taklim sangatlah tepat. Mereka akan menjadikan kita bagian dari mereka. Kebersaman kita dengan mereka akan menjadikan kita mudah mewarnai mereka dengan nilai-nilai islami. Pengaruh dari interaksi masyarakat dengan kader dakwah yang telah terwarnai dengan nilai-nilai islam itu pasti akan ada. 10 muwassafat yang telah terwarnai pada diri kader akan menjadikan contoh teladan pada setiap anggota MT. Semakin sering kita berinteraksi dengan mereka maka akan semakin mudah nilai islam itu sampai pada mereka. Dakwah bilhal akan terjadi. Apalagi di tambah dengan dakwah billisannya, dakwah fardiah nya.   
             
b.      Merasakan apa yang mereka rasakan
Dapat dilakukan dengan
·         mendengarkan curhat mereka lalu berikan solusi yang tepat jika dibutuhkan.
·         Menjenguk mereka/keluarga mereka ketika mereka tertimpa musibah atau acara walimahan dll.
·         Memberikan hadiah pada mereka pada moment tertentu.
·         Mendoakan mereka dengan tulus.

c.       Mengisi tausiah
Ketika kita sudah menjadi bagian dari mereka maka mereka pun akan sangat merasakan kehadiran kita dan merasakan keberatian kehadiran kita ditengah-tengah mereka. Teladan yang kita berikan akan menjadikan apa yang kita ungkapkan begitu tterkesan bagi mereka. Kecintaan dari merekapun akan kita raih. Mereka siap menerima tausiah-tausiah yang kita berikan. Allah akan mengikat hati hamba-hamba yang selalu ikhlas di jalan-Nya. Pengalaman kami ketika terjun ke MT ini memberikan tausiah dan nasehat lainnya adalah dengan kita selalu pro aktif dalam kegiatan mereka maka kita akan tau kapan moment yang tepat untuk kita halaqohkan mereka, bahkan ustzahnya dapat kita halaqoh kan dengan halaqoh tarbiah islamiah. Ketika ustzahnya bisa kita raih hatinya, maka jamaahnyapun akan mudah bersama kita. Betapa mereka sangat tsiqoh pada ustazahnya. Mari kita bekerja dengan cerdas dan bijak, sehingga tak ada tenaga yang sia-sia dan tidak kena sasaran dakwah. 

2.      Kampus
Dunia kampus adalah dunia intelek. Dunia akademik yang penuh dengan inovassi-inovasi baru dalam dunia dakwah. Pelaku dakwah di sana harus lah selalu dinamis mengikuti irama kebutuhan dunia kampus. Saat ini kampus menjadi lahan rebutan berbagai harakah karena dakwah di sana lebih mudah dimasuki oleh mereka yang berdakwah dengan hujjah-hujjah yang nyata. Mungubah pola fikir dengan logis akan dapat dilakukan dengan mudah bagi remaja menjelang dewasa itu.
Harakah kita pun telah mengambil peran besar dalam dunia kampus ini,dan dari dunia kampus inilah lahir kader kader tangguh di masa sekarang. Kajian-kajian ilmiah lewat brosur, mading-mading, masjid, mushalla dll. Menguasai masjid berrti meguasai lahan dakwah di sana.

            Saya sebagai dosen di Universitas Islam As-Syafi’iyah di jakarta akan berusaha mengambil peluang dakwah di sana. Dan akan bekerjasama dengan para dosen lainnya di kampus yang berbeda sehingga dakwah kampus akan semakin solit. Berusaha menjadi produsen ilmu dengan gelar Doktor yang melekat pada diri saya. Maka akan memudahkan saya menyampaikan dakwah di sana.
            Harus ada penataan yang baik di kampus, apalagi kampus sudah lama menjadi sasaran dakwah kita. Jangan sampai dakwah kehilangan jejak di suatu kampus tertentu, padahal dimasa llampau dia adalah tempat mencetak kader-kader dakwah.  Pewarisan semangat dakwah ini harus terus dilakukan, dengan sarana-sarana yang ada di kampus. Segala sesuatu yang direncanakan dengan baik maka ia akan terlihat rapi dan bersahaja, tidak terburu sehingga tidak maksimal hasilnya. Program-program dakwah akan terus bergulir walau lambat tapi pasti.
            Betapa kampus ini menjadi penyeimbang bagi pemerintah dalam menjalankan kebijakannya, dunia akademisi ini akan menjadi pengontrol bagi pemerintah yang berjalan. Tak heran jika para mahasiswa akan turun ke jalan untuk demo manakala melihat adanya ketimpangan di pemerintahan tertentu. Kekuatan penyeimbang ini sangat di takuti oleh pemerintah. Oleh karena itu kesadaran berdakwah di kampus adalah wajib bagi kader dakwah ada peluang ke sana, baik dia sebagai mahasiswa, alumni, dosen atau tenaga kependidikan lainnya yang ada dalam kampus itu. marilah kita berikan waktu terbaik kita untuk mengajak insan kampus masuk dalam lingkaran dakwah kita.

3.      Perkantoran
Peluang dakwah di perkantoran juga sangat besar bisa dimasuki. Stres seharian bekerja akan terasa rileks manakala mereka mendengarkan ayat-ayat Allah.  Alhamdulillah saya sudah mencoba mengambil peluang ini, dan merasakan buah dari dakwah ini. Kelebihan mereka adalah kontribusi dana karena mereka punya penghasilan. Tidak bisa dipungkiri dakwah ini butuh pada maliah.
Alhamdulillah semua lahan dakwah di atassudah tertata dengan baik di DKI Jakrta, hanya tinggal bagaimana kita mengisi dan mendukung dakwah di segmen segemn tersebut.
Demikianlah tulisan ini sebagai rasa tanggung jawab sebagai kader dakwah, semoga kehadiran saya dalam dunia pergerakan ini akan menguatkan barisan dakwah ini.
4.      Menjadi pejabat negara
Sebagai kader dakwah saya juga harus berkiprah di pemerintahan, karena saya sebagai abdi negara (pegawai negeri). Namun peluang ini belum maksimal saya perankan, mungkin karena label yang melekat pada diri saya sebagai ibu dari anak-anak, istri yang harus kembali ke rumah. Masih ada tanggung jawab moral yang besar untuk selalu menjaga gawang di rumah bersama-sama dengan suami. Namun ketika saya melihat anak-anaksudah mandiri dan bisa memenuhi kebutuhan sendiri seperti di saat ini, maka saya akan berusaha masuk ke wilayah ini. Jenjang karier saya harus saya tingkatkan,alhamdulillah sekarang saya sudah golongan 4B dan pangkat akademik lektor. Kedepan akan berusaha menjadi professor, karena itu adalah penghargaan tertinggi bagi doesen di PT. Mendalami ilmu pendidikan ini dan mengambil specialisasi ilmu kependidikan itu sangat penting, sehingga keberadaan kita di dunia akademik dan masyarakat di akui, akhirnya penyampaian ilmu dan dakwahpun akan semakin mudah kita lakukan di pemerintahan. Posisi yang bisa di ambil di pemerintahan seperti menjdai staff ahli walikota bidang pendidikan, staf ahli menteri dan lain-lain.. hehehe atau menjadi walikota dan menteri itu sendiri.
Wallahuaklam bissawab.......semoga tulisan ini bermanfaat untuk pencerahan diri saya sendiri khususnya.

Unknown

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

3 komentar:

  1. Masya Allah bgt lah dakwah illah, bu khasanah sbg istri, ibu dan juga nenek kiprah nya luar biasa, ilmu yg bermanfaat buat ummat, barakallahšŸ‘

    BalasHapus
  2. Masya Allah bgt lah dakwah illah, bu khasanah sbg istri, ibu dan juga nenek kiprah nya luar biasa, ilmu yg bermanfaat buat ummat, barakallahšŸ‘

    BalasHapus
  3. Casino, Restaurants & Things to Do in Henderson, NV - MapyRO
    Casino, Restaurants & ģ–‘ģ£¼ ģ¶œģž„ģƒµ Things to Do in Henderson, NV · Casino, Restaurants & Things to Do in Henderson, ėŖ©ķ¬ ģ¶œģž„ė§ˆģ‚¬ģ§€ NV · Casino, Restaurants & Things to ģˆ˜ģ› ģ¶œģž„ģƒµ Do in Henderson, NV · Casino, Restaurants ģ „ė¼ė¶ė„ ģ¶œģž„ė§ˆģ‚¬ģ§€ & Things ģ„øģ¢…ķŠ¹ė³„ģžģ¹˜ ģ¶œģž„ģƒµ

    BalasHapus